Home » » Irigasi, Sumber Kekeringan di Lebak

Irigasi, Sumber Kekeringan di Lebak

Written By Unknown on Sabtu, 31 Agustus 2013 | 10.10

Kekeringan sawah di Kabupaten Lebak, Banten, saat ini akibat tidak berfungsinya sarana irigasi sehingga bila musim kemarau sulit mendapatkan pasokan air. "Diperkirakan sekitar 70 persen sarana irigasi di Banten selatan tidak berfungsi," kata Oman (50) seorang petani Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Senin (20/7).
    
Dia mengatakan, tidak berfungsi saluran pengairan tersebut tentu berdampak terhadap peningkatan produksi gabah di wilayah Banten.
    
Ironisnya, pemerintah tiap tahun merehab pembangunan irigasi dengan biaya miliaran rupiah. Namun, hasilnya kurang optimal karena pekerjaan dilaksanakan pihak ketiga atau swakelola.
    
Oleh karena itu, Oman berharap  perbaikan saluran irigasi itu lebih baik dikerjakan petani dan masyarakat sehingga memiliki tanggung jawab penuh untuk ketersediaan pasokan air. "Saat ini, semua saluran irigasi mengering akibat kemarau," katanya.
    
Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bitung Banten, Musa Weliansyah, mengatakan,  pihaknya pesimistis Provinsi Banten tahun 2009 menargetkan produksi gabah kering giling (GKG) 1,9 juta ton bisa tercapai. "Saat ini banyak ditemukan sarana irigasi di wilayah Banten selatan tidak berfungsi," katanya.
    
Selain itu, kekeringan dan serangan hama juga menjadi kendala sehingga tidak mungkin Dinas Pertanian dan Peternakan Banten mencapai target 1,9 juta GKG itu.
    
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Banten, Dedi Ruswansyah mengaku saat ini areal persawahan yang dilanda kekeringan mencapai 600 hektare.
(Sumber : Kompas)

0 komentar:

Posting Komentar