ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN MASYARAKAT
PEMANTAU PEMBANGUNAN BANTEN
BAB I
KEANGGOTAN
Pasal 1
Warga Negara Indonesia yang dapat diterima menjadi
anggota Gerakan Masyarakat Pemantau Pembangunan Banten adalah :
1. Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Setia
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
3. Dapat
membaca dan menulis
4. Telah
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah menikah
5. Menerima dan mengucapkan ikrar dan
menerima doktrin, Anggaran Dasar, Anggaran Berumah Tanga, Program Umu dan
Peraturan-Peraturan GMPP lainnya
6. Sanggup
dan aktif mengikuti kegiatan yang telah ditentukan oleh GMPP
7. Mengajukan permohonan/mengisi dan
menyerahkan formulir pendaftaran serta menyatakan diri untuk menjadi anggota
GMPP serta telah melalui proses administrasi yang dilakukan oleh Badan pengurus
masing-masing wilayah pada setiap tingkatan untuk selanjutnya ditetapkan
sebagai anggota dan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA)
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK
ANGGOTA
Pasal 2
Kewajiban Anggota:
1. Mentaati dan melaksanakan
seluruh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2. Mentaati dan
melaksanakan seluruh keputusan musyawarah besar dan rapat-rapat dan
keputusan-keputusan organisasi lainnya
3. Mengamankan dan
memperjuangkan seluruh misi dan konsepsi organisasi
4. Menjaga citra dan nama
baik organisasi serta menghindari segala bentuk pertentangan yang menjurus pada
terjadinya setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan organisasi
5. Memperjuangkan fungsi,
tujuan dan tugas pokok organisasi sesuai dengan lingkup tugas kewenangan yang
diberkan oleh pimpinan GMPP di setiap tingkatan
6. Membantu pimpinan dan melaksanakan
tugas organisasi
7. Menghadiri musyawarah, rapat-rapat dan
seluruh kegiatan organisasi
8. Membayar iuran anggota
Pasal 3
Hak Anggota :
1. Memperoleh perlakuan
yang sama (tidak diskriminatif) dari semua pengurus dan sesama anggota
GMPP
2. Menghadiri dan
menggunakan hak suaranya pada setiap rapat-rapat organisasi, serta menyampaikan
pendapat secara lisan maupun tertulis
3. Mempunyai hak memilih dan
dipilih untuk menduduki jabatan di dalam maupun di luar struktur kepengurusan
organisasi sesuai peraturan yang berlaku
4. Memperoleh perlindungan
dan pembelaan, pendidikan kader, penataran dan bimbingan dari organisasi
apabila diperlukan
5. Mengeluarkan pendapat
dan mengajukan usul, saran serta pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis
6. Mewakili GMPP untuk
mengikuti kegiatan di luar GMPP sesuai dengan petunjuk dan keputusan GMPP
7. Dan lain-lain yang ditentukan dalam
peraturan GMPP
BAB III
BERAKHIRNYA
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Berhentinya
Anggota :
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Diberhentikan.
Pasal 5
Pemberhentian
anggota apabila :
1. Melakukan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan AD/ART.
2. Melakukan pelanggaran
yang disengaja terhadap putusan-putusan organisasi yang sah.
3. Melakukan tindak pidana
kriminal yang dapat mencemarkan nama baik dan merugikan organisasi.
4. Melakukan perbuatan yang
menyimpang dari pancasila dan undang-undang dasar 1945.
5. Apabila tidak mematuhi
kewajiban dalam organisasi dan setelah mendapatkan peringatan dari organisasi
dan tetap tidak mematuhunya.
BAB IV
KARTU TANDA ANGGOTA (KTA)
Pasal 6
1. Setiap anggota LSM GMPP
harus mempunyai kartu tanda anggota yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus Pusat
dan ditandatangani oleh Ketua Umum.
2. Dalam kartu anggota tercatat Nama dan
jabatanya
3. Kaertu anggota berlaku 6 (enam) bulan
dan dapat diperpanjang
4. Apabila terdapat
perubahan kepengurusan, alamat sekretariat dll atas keputusan badan pengurus pusat
maka KTA bisa dirubah/diganti sewaktu-waktu dan untuk KTA yang lama/tidak
berlaku akan dilakukan penarikan dan diganti dengan KTA yang baru
5. Pemegang kartu tanda
anggota tidak dapat memindah tangankan kepada orang lain.
6. Bila kartu anggota
hilang, harus melaporkan kepada badan pengurus pusat dalam
jangka waktu paling lama satu minggu.
Pasal 7
Persaratan Permintaan Pembuatan KTA :
1. Yang bersangkutan telah
menjadin anggota LSM GMPP dan belum mempunyai KTA.
2. Mengisi formulir pendaftaran yang diberikan
oleh pengurus
3. Menyerahkan fotocopy KTP Yang masih
berlaku.
4. Membayar ongkos cetak
sesuai yang telah ditentukan, dan ketentuannya akan diterbitkan Surat Keputusan
(SK) BPP.
BAB V
KADER
Pasal 8
1. Kader organisasi adalah
anggota yang memiliki kualitas untuk menjadi tenaga penggerak massa,
pelaksanaan tugas-tugas organisasi serta melalui mekanisme tertentu telah
diteliti dan disaring berdasarkan kriteria mental ideologi, prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak
tercela, kepemimpinan, kemampuan berdiri sendiri, serta telah melalui
pendidikan/latihan kader, dimana ;
2. Telah membuktikan
kesatuan, kepatuhan dan mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi serta sanggup
melaksanakan tugas-tugas organisasi dalam keadaan apapun
3. Memiliki kemantapan
dalam berorganisasi, tidak diragukan loyalitas, kreatif, edealis, dan mempunuai
semangat yang tinggi dalam berorarganisasi
4. Ketentuan dalam Kader GMPP diatur dalam
peraturan GMPP
BAB VI
KEPENGURUSAN
ORGANISASI
Pasal 9
1. Susunan Badan Pengurus Pusat GMPP
adalah :
a. Ketua
Umum
b. Wakil-wakil
Ketua Umum
c. Sekretaris
Umum
d. Wakil-wakil
Sekretaris Umum
e. Bendahara
Umum
f. Wakil-wakil
Bendahara Umum
g. Ketua-ketua
Biro
2. Untuk menjamin daya guna
dan hasil guna dengan sebaik-baiknya, Badan Pengurus Pusat dibagi menjadi
Pengurus Pleno dan Pengurus Harian
3. Pengurus Pleno terdiri dari semua
anggota Badan Pengurus Pusat GMPP
4. Pengurus Harian terdiri dari :
a. Ketua
Umum
b. Wakil-wakil
Ketua Umum
c. Sekretaris
Umum
d. Wakil-wakil
Sekretaris Umum
e. Bendahara
Umum
f. Wakil-wakil
Bendahara Umum
Pasal 10
1. Susunan Badan Pengurus Daerah GMPP
a. Ketua
b. Wakil-wakil
Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil-wakil
Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil-wakil
Bendahara
g. Ketua-ketua
Bidang
2. Untuk menjamin daya guna
dan hasil guna dengan sebaik-baiknya, Badan pengurus Daerah dibagi menjadi
Pengurs Pleno dan Pengurus Harian
3. Pengurus Pleno terdiri
dari semua anggota Badan Pengurus Daerah GMPP
4. Pengurus Harian terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil-wakil
Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil-wakil
Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil-wakil
Bendahara
5. Badan Pengurus
Daerah dikukuhkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Badan
Pengurus Pusat Organisasi
Pasal 11
1. Susunan Pengurus Cabang GMPP
a. Ketua
b. Wakil-wakil
Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil-wakil
Sekretaris
f. Bendahara
g. Wakil-wakil
Bendahara
h. Ketua-ketua
Seksi
2. Untuk menjamin daya guna
dan hasil guna dengan sebaik-baiknya, Pengurus Cabang dibagi menjadi Pengurus
Pleno dan Pengurus Harian
3. Pengurus Pleno terdiri dari semua
anggota Pengurus Cabang GMPP
4. Pengurus Harian terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil-wakil
Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil-wakil
Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil-wakil
Bendahara
5. Badan Pengurus Cabang dikukuhkan
dalam bentuk Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus Pusat Organisasi
Pasal 12
Dalam menjalankan
kebijakan GMPP secara operasional biro di Tingkat Pusat dapat berhubungan
dengan Bidang di Tingkat Daerah dan Seksi di Tingkat Cabang, secara timbal
balik melalui saluran GMPP
Pasal 13
1. Syarat-syarat menjadi Pimpinan GMPP
adalah :
a. Kader
GMPP yang telah terbukti mempunyai kepribadian yang baik, prestasi, dedikasi,
disiplin dan tidak tercela serta loyalitas yang tinggi terhadap organisasi
b. Memiliki
kapabilitas dan aksetabilitas
c. Tidak
pernah terlibat G-30-S/PKI
d. Mampu
bekerjasama secara kolektif
e. Dapat
meluangkan waktu dan sanggup bekerja aktif dalam GMPP
f. Aktif
berjuang di jajaran GMPP sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus menerus
untuk menjadi Badan Pengurus Pusat, Badan Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang
2. Syarat-syarat lain yang diatur dalam
GMPP
Pasal 14
1. Lowongan Antar Waktu Personalia
Pimpinan terjadi karena :
a. Meninggal
dunia
b. Atas
permintaan sendiri
c. Diberhentikan
2. Kewenangan perberhentian
personalia pimpinan sebagaimana dimaksud huruf b dan c ayat (1) diatur sebagai
berikut :
a. Untuk
Badan Pengurus Pusat dilakukan oleh Rapat Pimpinan Paripurna
b. Untuk
Badan Pengurus Daerah dilakukan oleh Badan Pengurus Pusat berdasarkan usul
Dewan Pengurus Daerah
c. Untuk
Pengurus Cabang dilakukan oleh Badan Pengurus Pusat berdasarkan usul Pengurus
Cabang
3. Anggota Pimpinan yang diberhentikan
mempunyai hak membela
Pasal 15
1. Pengisian Lowongan Antar Waktu
Personalia Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Pimpinan Paripurna
2. Calon-calon
diajukan oleh Badan Pengurus Pusat
3. Sebelum diadakan Rapat Pimpinan
Paripurna, maka Badan Pengurus Pusat dapat mengisi lowongan tersebut dengan
menunjuk seorang Pejabat Sementara (PJS)
Pasal 16
Pengisian Lowongan
Antar Waktu Personalia Pimpinan Daerah dilakukan oleh Pimpinan Daerah
Pasal 17
Pengisian Lowongan
Antar Wktu Personalia Pengurus Cabang dilakukan oleh Pengurus Cabang
Pasal 18
Untuk mengisi
tiap-tiap Lowongan Antar Waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, 13, dan 14
dapat diajukan sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang calon.
Pasal 19
Masa jabatan
penggantian antar waktu berakhir pada masa jabatan yang digantikan berakhir.
BAB VII
HUBUNGAN DENGAN
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN DAN
ORGANISASI LAINNYA
Pasal 20
1. Hubungan kerjasama GMPP
dengan organisasi kemasyarakatan dan lembaga pemerintah/swasta dan atau partai
politik, ormas, LSM dan pihak-pihak lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 18
anggaran dasar dilakukan melalui pelaksanaan program dan penyaluran aspirasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Tata cara menjalin
hubungan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam peraturan
tersendiri yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus Pusat GMPP
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN
RAPAT-RAPAT
Pasal 21
1. Musyawarah Besar Organisasi dihadiri
oleh :
a. Peserta
b. Peninjau
2. Peserta terdiri dari :
a. Unsur
Pimpinan Pusat GMPP
b. Unsur
Badan Pengurus Daerah
c. Undangan
3. Peninjau terdiri dari :
a. Pembina
Badan Pengurus Pusat GMPP
b. Unsur
Badan Pengurus Daerah
c. Unsur
Pembina Badan Pengurus Daerah
d. Perorangan
4. Jumlah pesrta, peninjau,
dan undangan diatur dalam peraturan tersendiri oleh Badan Pengurus Pusat GMPP
5. Pimpinan Musyawarah Besar GMPP dipilih
dari dan oleh pesrta
6. Sebelum Pimpinan
Musyawarah Besar GMPP terpilih dewan pengurus pusat GMPP bertindak sebagai
pimpinan sementara
7. Musyawarah Besar Luar
Biasa GMPP diselenggarakan sama berdasarkan ayat (1) sampai dengan ayat (6)
pasal ini.
Pasal 22
1. Musyawarah
Daerah GMPP dihadiri oleh :
a. Pesrta
b. Peninjau
2. Peserta terdiri dari :
a. Badan
Pengurus Daerah
b. Unsur
Badan Pengurus Pusat
c. Unsur
Pengurus Cabang
3. Peninjau terdiri dari :
a.Pembina Badan Pengurus Daerah GMPP
b. Unsur
Pembina Pengurus Cabang
c. Perorangan
4. Jumlah pesrta, peninjau,
dan undangan diatur dalam peraturan tersendiri oleh Badan Pengurus Daerah
5. Pimpinan Musyawarah Daerah GMPP dipilih
dari dan oleh pesrta
6. Sebelum Pimpinan
Musyawarah Daerah GMPP terpilih Badan Pengurus Daerah GMPP bertindak sebagai
pimpinan sementara
Pasal 23
1. Musyawarah
Cabang GMPP dihadiri oleh :
a. Pesrta
b. Peninjau
2. Peserta terdiri dari :
a. Pengurus
Cabang
b. Unsur
Badan Pengurus Pusat
c. Unsur
Badan Pengurus Daerah
3. Peninjau terdiri dari :
a. Pembina
Pengurus Cabang Perorangan
4. Jumlah pesrta, peninjau,
dan undangan diatur dalam peraturan tersendiri oleh Pengurus Cabang GMPP
5. Pimpinan Musyawarah Cabang GMPP dipilih
dari dan oleh pesrta
6. Sebelum Pimpinan
Musyawarah Cabang GMPP terpilih Pengurus Cabang GMPP bertindak sebagai Pimpinan
Sementara
Pasal 24
Ketentuan Tentang
Musyawarah Besar, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang dan Rapat-rapat yang
diatur pada Bab VII ditetapkan melalui Peraturan Organisasi.
BAB VIIII
HAK BICARA DAN HAK
SUARA
Pasal 25
1. Pesreta
mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara
2. Peninjau
hanya memiliki hak bicara
3. Hak suara pesrta dalam
hal pemilihan pimpinan musyawarah dan pimpinan GMPP diatur dalam peraturan
tersendiri yang disahkan oleh forum musyawarah sebagaimana dimaksud pada Bab
VII
BAB IX
PEMILIHAN PIMPINAN
ORGANISASI
Pasal 26
1. Pemilih
Pimpinan GMPP dilakukan melalui Formatur
2. Formatur
terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang anggota
3. Pengambilan putusan
dalam hal pemilihan Formatur dilakukan secara musyawarah untuk mencapai
mupakat. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka pengambilan putusan
dilakukan melalui pemungutan suara.
4. Ketua Formatur terpilih
sekaligus menjadi ketua umum GMPP di tingkat pusat, ketua badan pengurus GMPP
di tingkat Daerah dan tingkat Cabang
5. Tata cara pemilihan
fortur di atur dalam peraturan tersendiri yang diputuskan oleh forum musyawarah
BAB X
SANKSI-SANKSI
Pasal 27
1. Sanksi-sanksi yang akan
dijatuhkan kepada Anggota GMPP yang melakukan pelanggaran adalah sebagai
berikut :
a. Teguran
b. Peringatan
c. Dibebas
tugaskan (non aktif) dari jabatan organisasi
d. Pemberhentian
sementara
e. Dilakukan
pemecatan
2. Ketentuan dan tata cara
serta prosedur penjatuhan sanksi ditentukan dalam peraturan GMPP
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 28
1. Iuaran
anggota terdiri dari :
a. Iuran anggota,
b. Iuran Pangkal Pengurus/Anggota
2. Jumlah dan mekanisme pengumpulan uang
pangkal dan iuran anggota ditentukan dalam peraturan GMPP
3. Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan
pengeluaran keuangan dipertanggung jawabkan dalam forum yang ditentukan dalam
peraturan GMPP
4. Khusus dalam penyelenggaraan Musyawarah
Besar, Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang semua pemasukan dan pengeluaran
keuangan harus dipertanggung jawabkan kepada Badan/Pimpinan Organisasi sesuai
dengan tingkat melalui Panitia Verifikasi yang dibentuk untuk itu.
BAB XII
LAMBANG DAN LOGO
Pasal 29
- Lambang LSM GMPP Dengan latarbelakang hijau
- Gambar : Lingkaran, Roda melingkar terdapat 8 (delapan) uril berwarna biru dan lingkaran lensa kamera yang tedapat 8 (delapan) serpihan berwarna kuning.
- Tulisan gerakan masyarakat pemantau pembangunan, disingkat GMPP dan dua bintang berwarna merah.
Pasal 30
Arti Lambang :
1. Merah : Melambangkan
Keberanian untuk berbuat kebaikan
2. Hijau : Melambangkan
ketaqwaan
3. Kuning : Melambangkan
Kemakmuran
4. Biru : Melambangkan
Kesejahtraan
5. Roda Melingkar : Melambangkan Kekuatan dan pergerakan
6. Lensa Kamera : Melambangkan pemantauan.
7. Bintang :
Melambangkan Berketuhanan yang Maha Esa
8. Lingkaran Bulat : Melambangkan Bulatnya Tekad
9. 8 Uril/serpihan : Melambangkan 8 (delapan) Kab/Kota di Banten
BAB XIII
PENYEMPURNAAN
ANGGARAN RUMAH
TANGGA
Pasal 30
Penyempurnaan
Anggaran Rumah Tangga GMPP dapat dilakukan oleh Rapat Badan Pengurus Pusat GMPP
bersama Badan Pengurus Daerah yang khusus membicarakan hal tersebut, yang
selanjutnya dipertanggung jawabkan pada Musyawarah Besar.
BAB XIIII
PENUTUP
Pasal 31
1. Hal-hal yang belum
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam peraturan tersendiri
yang ditetapkan oleh Badan Pengurus Pusat GMPP
2. Anggaran Rumah Tangga
ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal :
5 September 2011
0 komentar:
Posting Komentar