Home » » Sebagian Besar Irigasi di Banten Kering, Anggaran Miliaran dipertanyakan

Sebagian Besar Irigasi di Banten Kering, Anggaran Miliaran dipertanyakan

Written By Unknown on Kamis, 10 Oktober 2013 | 22.57


Dikala musim hujan daerah Banten Selatan selalu di landa Banjir dan dikala musim kemarau banten selatan juga kekeringan, ini adalah sebuah fakta bahwa Pembangunan maupun Rehabilitasi Irigasi yang di Selenggarakan Pemerintah Provinsi Banten melalui dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman tidak dapat di yakini kualitasnya, mengingat hasil capaian target kinerjanya jauh dari ketentuan spekteknis bidang Irigasi.
Banjir Sering kali terjadi pada saat musim kemarau tiba, padahal hampir seluruh daerah di Banten Selatan di kelilingi oleh Daerah Irigasi dari mulai hulu hingga hilir, lalu timbul pertanyaan masyarakat, “benarkah Irigasi di Banten tidak dapat memenuhi kebutuhan air Petani?
Berdasarkan hasil pengamatan kami, ternyata benar adanya bahwa pada saat musim hujan, maka beberapa daerah di Banten selatan terendam Air, Padi yang semula menghijau secara tiba-tiba hilang bersama derasnya air hujan, debit air di beberapa bendung Irigasi tidak dapat menampung air hujan dan hal ini berakibat fatal pada lahan Pertanian terutama palawija dan Pesawahan yg juga ikut menjadi imbas banjir, padahal komoditi masyarakat banten selatan adalah Pertanian, bisa di bayangkan betapa pedihnya hati para petani ketika mereka harus menahan lapar akibat gagal panen karena sawah mereka kebanjiran, banjir itu sendiri sejatinya bukanlah kejadian alam yang semata-mata karena musim hujan, akan tetapi Banjir itu sendiri adalah efek dari tidak maksimalnya pembangunan dan Rehabilitasi bendung dan juga Pintu bagi yang  berfungsi sebagai alat pembagi dan pengukur debit air.
Kemarau yang sering di rasakan selama ini oleh masyarakat petani di Banten selatan tentunya merupakan tugas besar Dinas Sumber daya Air dan Pemukiman, mereka setiap tahunnya di berikan kekuasaan oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk mengelola kegiatan Pembangunan Rehabilitasi hingga Perawatan Irigasi atau yang biasa di sebut Operasional Pemeliharaan, Anggaran yang di gelontorkan tersebut persatu tahunnya untuk Banten Selatan tidak Kurang dari 20 Miliar,  angka yang begitu pantastis tersebut hanyalah menjadi ajang korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum Pejabat di Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten dan oknum Pengusaha culas yang juga teman atau kerabat TCW.
Peran serta keluarga dan Kroni TCW dalam Pembangunan, Rehabilitasi Maupun OP di Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten begitu melekat dan hal tersebut sudah menjadi lumrah di Banten, seakan Proses lelang yang curang adalah sebuah jalan usaha yang legal dan di setujui oleh Pihak Pihak yang seharusnya Netral Seperti Panitia Lelang dan SKPD yang membidangi kegiatan tersebut.
Istilah subkon juga sudah mendarah daging pada perusahaan yang sering kita dengar menjadi pemenang lelang di Irigasi, namun subkon di Banten adalah subkon yang sangat bertentangan dengan undang-undang maupun aturan lainnya, aturan main subkon di Banten adalah dari pengusaha satu ke pengusaha dua, kepengusaha tiga, di subkan ke Pejabat Dinas tersebut dan oleh pejabat tersebut di kerjakan dengan proses borong kepada masyarakat dengan anggaran seadanya, bahkan tidak jarang dari Anggaran 2,5 Miliar ketika Proses Pengerjaan hanya sekitar 500 Juta yang terealisasi.
Proses subkon ini sendiri tentunya berpengaruh pada Anggaran yang terealisasi, bisa di bayangkan kualitas pekerjaan dengan Anggaran minim seadanya namun di tuntut untuk bekerja maksimal dan kualitas tinggi, hal tersebut justru bukan menghasilkan kualitas Irigasi yang baik namun justru kualitas yang di hasilkan sangat buruk dan jauh dari harapan masyarakat petani yang mendambakan tidak adanya kekeringan dan banjir.

0 komentar:

Posting Komentar